<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar/7022530103761457766?origin\x3dhttp://loveless-putuchan.blogspot.com', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

LCD Text Generator at TextSpace.net
profile


HeyHoo!! Putu Paramitha disini!! Lahir di Bali tapi Nggak bisa bahasanya, melancong di Jawa, tepatnya Yogyakarta. Masih juga Nggak bisa bahasanya *trus klo ngomong gmana?* Campur aduk kalo ngomong Hobby menyendiri, benci kena sinar matahari banyak-banyak, suka bertapa di perpus saat istirahat sekolah terutama pada waktu cuaca panas, dan suka keliaran saat mendung, ato malem.. Gak bisa jauh-jauh dari yang namanya… HP, Flaskdisk, PDA dan Laptop. Suka Budaya Jepang. Suka Artis Jepang, terutama dari JE (Johnny’s Entertainment) *Hey!Say!JUMP! lah yang paling aku gila-gilain* sgini dulu.. ntar bru aku tambahin.

tagboard

pop-up cbox
Mine

Putu Paramitha MyWebs My Facebook

Bio



Name: Putu a.k.a SHIONESIA
Age 17
location: Jogja, Indonesia
Interest: Jejepangan, nge-game, listen music
JUMP favorit: KEITO OKAMOTOOO~~~ ♥

Pairing favorit: ngga ada... tpi klo suruh pilih... aku pilih YamaXyuto♥
free counters

Minggu, 22 Agustus 2010 | 04.48
Vedic Mathematics

Om Swastiastu, Om Awighnamastu Namo Siddham. Terlebih dahulu, kami haturkan pangaksama mohon maaf sebesar - besarnya ke hadapan Ida Hyang Parama Kawi - Tuhan Yang Maha Esa serta Batara - Batari junjungan dan leluhur semuanya. Agar supaya, tatkala menceriterakan keberadaan para leluhur yang telah pulang ke Nirwana, kami terlepas dari kutuk dan neraka.


Vedic Mathematics - matematika di dalam kitab weda
Tuesday, April 13, 2010 at 3:36 PM | Posted by budee
Vedic Mathematics

A. Pendahuluan

Vedic Mathematics adalah suatu sistem penyelesaian permasalahan matematika yang bersumberkan dari Veda, khususnya Atharvaveda. Perkembangan matematika yang bersumber dari ajaran Veda ini diprakarsai oleh Shri Bharati Krishna Tirthaji. Dengan menggunakan sistem Veda kuno ini kita dapat menyelesaikan perhitungan aritmatik dengan cepat bahkan diklaim mengalahkan metode matematika termodern saat ini.


B.Metode Pengkuadratan

Beberapa metode yang diajarkan dalam Veda antara lain sebagai berikut:
Metode pengkuadratan
Metode ini sangat mudah dalam mengkuadratkan bilangan antara 10-19. Perhatikan contoh berikut :
112 = ((11 + 1) .10) + 12 = 121
122 = ((12 + 2) .10) + 22 = 144
132 = ((13 + 3) .10) + 32 = 169
142 = ((14 + 4) .10) + 42 = 196
172 = ((17 + 7) .10) + 72 = 289
192 = ((19 + 9) .10) + 92 = 361
……..dan seterusnya.

Gampang khan?…………………

Asal dari metode ini adalah dari rumusan (a + b)(a − b) = a2 − b2 dan
(a + b) 2 = a2 + 2ab + b2.

Untuk bilangan puluhan dengan bilangan satuan 5, dapat digunakan metode berikut :
Contoh : 35 × 35 = (3 × (3 + 1). 100) + 25 = 1225
45*45=(100.4(4+1))+25=2025
95*95=(100.9(9+1))+25=9025

Dasar perhitungan diatas adalah sebagai berikut :
Berdasarkan persamaan dasar (a + b) 2 = a2 + 2ab + b2 , jika a = 10 k,
dimana k adalah konstanta dan b = (10 k + 5)5,
sehingga 2 = 100k2 + 100k + 25 = 100k(k + 1) + 25.
Contoh :
Jika kita ambil 452 (10 . 4 + 5)2 = (100.,
jadi k = 4 4(4 + 1)) + 25 = 2000 + 25 = 2025

Metode ini juga bisa dipakai jika digit terakhir bukan 5, tapi dengan catatan masih merupakan bilangan puluhan dengan digit sebelumnya sama.
Contoh :
37 × 33 = (100(3 × 4)) + 7 × 3 = 1221
29 × 21 = (100(2 × 3)) + 9 × 1 = 609

Perhitungan ini berdasarkan persamaan (a + b)(a − b) = a2 − b2, dengan mengkombinasikan persamaan sebelumnya didapat (10c + 5 + d)(10c + 5 − d) = (10c + 5)2 − d2 = 100c(c + 1) + 25 − d2 = 100c(c + 1) + (5 + d)(5 − d).


C. Desimal

Pembagian yang memerlukan perhitungan yang rumit biasanya yang tidak dapat difaktorkan dengan 2 atau 5, sehingga kita memerlukan alat bantu. Dengan sistem Veda kita dapat menghitung hal seperti ini dengan relatif mudah.
Contoh : 1/19 = …? (9 angka di belakang koma)

Untuk menyelasikan hal ini, Veda menyediakan beberapa metode, antara lain :

1. Menggunakan perkalian
• Kita mulai dari digit terakhir : 1
• Multiplikasikan dengan 2 (ini adalah digit “kunci” dari Ekadhikena)21
• Multiplikasi 2 dengan 2, ikuti multifikasi 4 dengan 2, 421 → 8421
• Sekarang multifikasikan 8 dengan 2, (=16, 68421 ,1 ← carry
• Multiplikasi 6 dengan 2 = 12 ditambah 1 carry sehingga menjadi 13, 368421, 1 ← carry
• Selanjutnya 7368421 → 47368421 → 947368421, 1

Sekarang kita memiliki jawaban sampai 9 digit dan dengan total 18 digit ( = denominator − numerator ):
052631578
947368421
Jadi hasilnya dengan ketelitian 18 angka di belakang koma adalah ,052631578947368421

2. Menggunakan pembagian 0 dengan sisa 1
• Kita bagi 1 dengan 2, .0 2
• Selanjutnya bagi 10 dengan 2 .05
• Terus 5 dibagi 2 dengan sisa 1 .052 6
• Selanjutnya12 (sisa ,2) dibagi 2 .0526
• Dan seterusnya……

Dengan contoh lain, untuk 1/7, atau sama dengan 7/49 dengan digit terakhir adalah 9. dan digit sebelumnya 4. 4 ditambahkan 1 adalah 5.
jadi kita multifikasikan/diderivatifkan dengan 5, sehingga menjadi:
.142,857 (berhenti pada 7 − 1 142857  42857  2857  857  57 …7 digits) 3 2 4 1 2
Jadi hasilnya adalah 0,142857 (dengan pembulatan)


D. Ketika Samuccaya sama, maka Samuccaya adalah nol

Kata Samuccaya memiliki banyak arti dalam penerapan yang berbeda.
Sebagai contoh untuk “12x + 3x = 4x + 5x”, x adalah faktor yang memiliki nilai penyelesaian dengan nilai 0. Arti lain dari Samuccaya kemungkinan sebagai suatu perubah yang independen.

Untuk mudahnya dapat kita ambil contoh persamaan berikut :
(x + 7)(x + 9) = (x + 3)(x + 21).
Samuccaya-nya adalah 7 × 9 = 3 × 21. Untuk itu nilai x = 0 adalah pernyelesaian.

Arti lainnya dapat kita lihat pada penjumlahan suatu persamaan dalam bentuk pecahan seperti contoh berikut :
1/(2x − 1) + 1/(3x − 1) = 0. itu berarti 5x – 2 = 0.

contoh lainnya sebagai berikut :
yang berarti 4x + 16 = 0 or x = −4.

sumber vedasastra.wordpress. com/2010/01/01/vedic-mathematics-perkudratan
Credit From: http://cakepane.blogspot.com

Label: ,